Selasa, 12 April 2011

Untukmu Ayah

,hal yg konyol selama ini ku lakukan bukanlah menjadi pecundang. .tp adalah percayakan semua cerita hidup pada seorang sahabat sejati yg trnyata hny mampu berucap "bersabarlah",hal terbodoh adalah mengeluh pd mrk yg lbh berpengalaman krn mrk hnya menanam di benak ku "semua pasti selesai" tnp dipupuk hingga adanya hasil dr apa yg ditanam, semua itu bagai kiasan bibir yg mewarnai hubungan kita agar tetap baik saja.
.
Dan paling meracuni fikirku ialah kata "adil".

Ya..adil yg selama ini kalian obral?ataupun adil yg slm ini diobrol untukmu.

Di atas sajadah suci aku yg pecundang seolah bercerita pada-NYA tentang satu kisah yg paling menyayat nurani.

Berawal dr sebuah kesalah fahaman ayah terhadap anak yg msh blm mampu mengartikan dunia.
Ketika ayah itu merasa tersakiti ,pdhl jauh dr apa yg dunia tau tentang fakta .
Bahwa anak tdk pernah melakukan apa yg dituduh ayah.Tapi fakta pun tak mampu merubah lg opini dunia dan kembalikan keadaan.
Walaupun ketika ayah tau akan fakta namun untuk menutupi semuanya ,ayah justru melakukan perubahan prosentase kasih sayang pd si anak.
Namun selalu ayah dengan penuh kebohongan ia berucap "Aku adalah ayah yg adil"
Entah untuk mendustai dosanya sendiri atau untuk berusaha menidurkan ALLAH akan dosanya itu?
Aku tidak menginginkan kembalinya pengaruh ayah pd setiap hidupku ,atau seorang ayah sebagai penyandar keluhku. .meskipun aku kini tertakdir untuk tdk lg sebagai seorang anak yg melahirkan tawa dahsyat dr ayah namun aku selalu berusaha menutup celetup tuntutan keadilan terhadap perlakuan dr seorang ayah kepada anak2nya seperti dlu.
Saya segera sadar keadaan memang berubah,meski aku bukan yg merubah namun dunia menghakimi akulah yg bersalah,meskipun aku pula bukan yg pertama membelah hubungan ini namun akulah yg berlumpuran getah panas dr kejam dunia.
Aku bukan orang yg begitu saja ikhlas mentoleran lemparan nama seorang anak durhaka.
Namun aku tidak pernah mampu untuk meyakini pd hatiku bhwa semua itu benar,akulah durhaka.
Aku tdk pernah menyesali perbuatan yg menyebabkan hidupku semrawut krn lahirnya tempramental yg membuat isi dunia menjauhiku,krn pribadi misterius yg membuat org enggan mengambil resiko mendekat.

Dan selalu lautan airmata yg kembali rubuh dr pipi ketika aku memaksakan diri untuk menerima nama yg sudah lama ku dapat dan sudah lama ku ingin hapus.
Sekuat mungkin aku menjerit didalam tasbih,,semua ini hanya mampu diadili oleh MU ,Tuhan Esa.
Bukan mereka,dan aku akan menerima semua hukuman dr MU ,,bila mgkin fakta itu sama seperti penghakiman mereka,,aku pasti detik itu pula ikhlas.
Karena hakim yg hakiki akan duniawi hanya ENGKAU,ALLAH AJJAWAJJALLA .
Semua ini hanya ku keluhkan pada MU,memang aku hny berani berkeluh pada MU ,tak mgkn aku bosan berkeluh padaMU krn aku terus mampu lbh kuat krn bersandar pada MU ,aku pun ikhlas bila mgkin hny mampu berkeluh pada MU itu sesuatu perbuatan seorang pecundang :')

Aku ingin kehalalan atas kamu dan itu sungguh

Biasanya kaemewahan melapisi kesederhanaan,,
kebanyakan kedewasaan menutupi kekanak.kanakan,,
yang lazim itu kebaikan menutupi keburukan,
seringkali ku dpt sabar luntur lalu hilang,
pernah ku bersandar tp rapuh krn kebosanan,
tapi yg tersuguh skrg adalah perbedaan,
seraya menepuk dan mengangguk sambut hadir pertamamu lepas 2th lalu.
Adakah ganda mu?
Ku rasa Tuhan menciptakanmu sbg tunggal maka ku rapatkan genggaman jemari untuk menjaga untuk memupuk semua.
Terimakasih sinarmu,terimakasih warna.warnimu,terimakasih kokohmu.
Itu penting,itu berarti,sungguh bukan krn kesempurnaanmu dr triakan mrk.
Balasku hny fana jawabku hny tersirat,tp benar harap agar tetaplah jd penyiram emosi,sandaran keletihan fikir,semangat membuka hari,,pengingat syukur sbg penutup hari,pendengar setia keluh gadis manja.
Jangan berubah,jgn mundur atau putar haluanmu sblm kita mampu menepis jarak untuk berjabat kali ke.3,atau duduk bicara untuk kali ke.2 ..
Selama ini itu anugerah Tuhan.insyallah :)